Buku yang wajib dimiliki oleh semua couplepreneur sebelum nyemplung ke dunia bisnis

Bisnis Bareng Pasangan

Seni mengelola 2 kekuatan yang bersatu dan saling melengkapi agar bisnis naik drastis dan pasangan semakin harmonis. dibahas lengkap dalam buku ini mulai dari fundamental hingga taktikal

Apakah Anda Pernah Mendengar..

Banyak sekali pasangan yang terguncang, karena masalah penghasilan.
Pasangan yang setiap hari berantem. Bukan karena konflik, tapi karena saling menyelahkan dalam mengelola bisnis.
Ada KDRT terjadi, hanya karena bisnis berantakan. Kemudian rumah tangga juga mengalami keretakan.
Ada pasangan yang sudah rumah tangga bertahun-tahun, karena beda bisnis dan pandangan, kemudian saling mengakhiri hubungan.

Naudzubillah...

Jangan Sampai..

Bisnis yang kita besarkan, jadi sebab mengecilnya keharmonisan
Bisnis yang kita rawat, jadi sebab terbengkalainya kasih sayang
Bisnis yang kita mulai, jadi penyebab berakhirnya hubungan pernikahan
Bisnis bareng pasangan jadi aktivitas yang menakutkan, hanya karena masalah yang hadir karena kurangnya pemahaman

Bila teman-teman sedang mencari solusi bagi masalah yang sedang dihadapi, atau ada kerabat yang memiliki masalah yang sama, silakan ikuti pre order buku ini

“Karena bisnis bareng pasangan itu ibarat sepasang sayap burung, ia tidak akan terbang, bila kepakannya tak seimbang.”

Semuanya ada takaran, jangan sampai takarannya tertukar dan akan lebih powerfull bila masing-masing berjalan beriringan.

Ilham Amily

Founder : Amily Hijab

Ilham, begitu sapaan akrabnya. Saat ini ia tinggal di Kota Tasikmalaya dan menjadi pimpinan perusahaan di bidang fashion muslimah amilyhijab.com.

Selain menjalani profesi sebagai wiraswasta, ia juga menjadi seorang Pahmud Abda (papah muda, anak baru dua). Hehe ….

Ilham lahir di Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 30 Agustus 1992. Ia memiliki ketertarikan dalam bidang yang berhubungan dengan bisnis dan organisasi. Tidak hanya itu, ia juga memiliki hobi menanam dan berolahraga. Bidang olahraga favoritnya adalah jogging.

Lahir dari keluarga pendidik, semasa kecil Ilham berusaha untuk hidup mandiri, mulai dari menjadi tukang ojek part time hingga berjualan kelapa kupas ke pengepul. Berkat tekadnya tersebut, selama SMA Ilham sudah mandiri dalam mengelola keuangan sendiri, terutama uang jajan sehari-hari.

Melanjutkan perkuliahan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tasikmalaya, membuatnya semakin tertantang untuk benar-benar tidak lagi jadi beban orang tua. Akhirnya, sambil menjalani masa perkuliahan, ia juga bekerja part time di salah satu bimbel di bagian marketing dan memulai usaha kecil-kecilan.

Masuk usia 19 tahun dan baru satu semester berjalan, akhirnya Ilham memutuskan untuk mandiri secara ekonomi. Walaupun pada awalnya sempat mengalami penolakan dari orang tua, karena orang tua berharap untuk ia fokus belajar di perkuliahan serta jangan sampai terganggu dengan bekerja dan usaha, karena sudah komitmen dan meyakinkan orang tua berkesinambungan, akhirnya ia diizinkan juga.

Tekad itu pun terlaksana. Keputusan untuk mandiri ternyata tak mudah dijalani, apalagi berjuang di kota yang asing dan jauh dari tempat kelahiran, kota rantau tanpa sanak saudara. Namun, Ilham yakin dengan pola seperti inilah karakternya terbentuk. Hal tersebut membuatnya bergelut dengan waktu, berarti bukan hanya menambah penghasilan yang harus ia lakukan, tapi juga harus meminimalisir pengeluaran. Bertahap, Ilham yang tadinya tinggal di kosan, pindah menjadi primus (pria musala) di kampus.

Lingkungan persahabatan yang baik, membuat Ilham tumbuh menjadi laki-laki bertanggung jawab. Candaan dengan teman tentang pernikahan justru memantiknya untuk serius dan ingin menikah beneran. Muncul keinginan untuk menikah muda di usia 20 tahun, namun sayang pada saat itu ia belum mendapat restu dari ayah dan ibunya.

Hingga akhirnya, setelah dua tahun berlalu dan masa sidang akhir selesai, Ilham mendapat restu orang tua untuk berumah tangga. Kikuknya, setelah dapat restu, ia malah belum dapat calon pasangan, hingga Allah bantu untuk memilih dalam proses taaruf dibantu guru ngaji-nya. 1 bulan pencarian, 1 hari taarufan, 2 minggu khitbahan, 2 bulan kemudian nikahan. Simpel.

Alhamdulillah … saat ini Ilham sudah menikah dengan Najmi Nurul Haq dan dikaruniai dua orang anak bernama Tsabit dan Tsana. Memulai bisnis bersama pasangan tentunya bukan hal mudah, apalagi dalam menyusun strategi dan teknis dalam manajemennya, ditambah lagi faktor eksternal yang seakan terus memberi bisikan untuk berhenti.

Jatuh bangun pasangan ini merintis, menata, membangun pondasi, hingga perlahan mengembangkan bisnis. Orang terdekat pasti amat tahu perjuangan mereka. Tapi, maukah kamu membaca rangkuman inti dan kunci dari #BisnisBarengPasangan versi Ilham dan Ami? Yuk, baca setiap bab dalam buku #BisnisBarengPasangan ini dengan saksama. Jangan lupa bawa catatan, untuk nyontek tips dan triknya. Selamat berjuang. Mwehehe….